INILAHCOM, Malang - Kreativitas siswa-siswi SMK Al
Kaaffah patut diacungi jempol. Meski masih duduk di bangku kelas dua dan
tiga, beberapa pelajar ditempat itu mampu membuat 3.000 unit lampu led
ramah lingkungan yang hemat energi.
Pelajar bahkan memperoleh pesanan lebih dari 25.000 unit lampu led buatannya yang akan di jual ke Bali dan Kalimantan.
SMK Al Kaaffah berada di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Dengan jumlah murid mencapai lima ratus siswa lebih, ada tiga jurusan di tempat itu. Jurusan Elektro, Otomotif dan Jaringan Komputer.
Disiplin, Berkarakter dan Mandiri dengan pemberian materi enterprenur sejak dini, membuat beberapa Perusahan bonafit menggandeng SMK Al Kaaffah.
Pertama-tama, bahan baku dari perusahaan Cina yang masih mentah, masuk unit perakitan. Unit tempat perakitan ini, memakai ruang belajar sekaligus ruang praktikum komputer dan elektro sekolah. Di unit perakitan ini, siswa-siswi nampak cekatan saat merakit hantaran daya, kabel listrik hingga mengeluarkan pijar cahaya.
Setelah proses perakitan selesai, seluruh lampu led masuk ruang uji coba. Di ruang uji coba, beberapa pelajar mulai melakukan tes ketahanan daya listrik. Termasuk, memainkan tombol remote lampu led yang bakal dijual bebas ke pasaran.
Beberapa lampu led yang lolos uji coba, diserahkan pada unit kerja quality control (QC). Mirip cara kerja produksi pabrikan besar, di unit QC, beberapa pelajar kembali memerisa kondisi lampu yang akan dikomersilkan. Setelah dilakukan penyempurnan, barulah lampu led siap jual, dikemas dalam kardus sesuai daya yang dihasilkan.
"Kita buat lampu led dengan kekuatan 3 watt, 5 watt, 7 dan 9 watt. Masing-masing punya harga berbeda-beda," terang Muhammad Soleh, Pengasuh SMK Al Kaaffah, Kamis (27/11/2014) siang.
Setelah proses packing selesai, seluruh lampu led buatan siswa pun siap dipasarkan. Sampai hari ini, sudah 3000 lampu led yang dipesan berbagai distributor lampu listrik dan sejumlah koperasi.
Dalam waktu dekat, pihak sekolah juga akan menyelesaikan pesanan sebanyak 25 ribu unit lampu led yang akan di pasok ke Bali dan Kalimantan.
"Setelah ini kita akan patenkan hasil cipta siswa. Kita beri nama Led Kaaff," ucap Gus Soleh, sapaan akrab pria yang punya hewan peliharaan berupa Harimau Bengala itu.
Terpisah, Maya Dian Rosita, Kepala Sekolah SMK Al Kaaffah, menerangkan, seluruh proses produksi pembuatan lampu led ramah lingkungan dan hemat energi, tidak menganggu proses belajar mengajar siswa. Hal itu dikarenakan proses pengerjaan pada jam ekstra kurikuler serta Sabtu dan Minggu, selepas siswa pulang sekolah.
"Saat ini sudah ready sekitar 3000 unit lampu led. Seluruhnya sudah dibeli beberapa distributor dan koperasi. Dalam waktu dekat, kita sudah siapkan 25 ribu unit karena sudah ada yang pesan," terangnya.
Masih kata Maya, ada reward bagi siswa-siswi yang teribat dalam proses produksi pembuatan lampu led. Selain uang saku, seluruh biaya sekolah digratiskan.
"Ada 56 siswa yang terlibat dalam pengerjaan lampu hemat energi dan ramah lingkungan yang kita buat. Satu lampu, ada garansinya setahun dengan harga bervariasi mulai Rp 75 ribu per satu unitnya. Cocok untuk rumah tangga, kalau lampu padam, lampu led ini bisa nyala langsung," ujarnya. [beritajatim]
Kepala Sekolah SMK Industri La Kaffah Maya Dian Rosita mengaku bangga anak didiknya bisa kreatif menemukan lampu led emergency yang kini tengah dibutuhkan oleh masyarakat.
SUMBER:
- http://nasional.inilah.com/read/detail/2158064/hebat-pelajar-smk-ciptakan-lampu-led-hemat-energi#.VH4e48lKSSo
- http://halomalang.com/news/produksi-lampu-hemat-energi-smk-industri-al-kaaffah-dipercaya-perusahaan-asal-tiongkok
- http://restorasihukum.com/pendidikan/item/1111-prestasi-gemilang-pelajar-smk-ciptakan-lampu-led-hemat-energi
- http://rri.co.id/post/berita/122277/teknologi/siswa_smk_industri_al_kaaffah_produksi_lampu_led_hemat_energy.html
Pelajar bahkan memperoleh pesanan lebih dari 25.000 unit lampu led buatannya yang akan di jual ke Bali dan Kalimantan.
SMK Al Kaaffah berada di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Dengan jumlah murid mencapai lima ratus siswa lebih, ada tiga jurusan di tempat itu. Jurusan Elektro, Otomotif dan Jaringan Komputer.
Disiplin, Berkarakter dan Mandiri dengan pemberian materi enterprenur sejak dini, membuat beberapa Perusahan bonafit menggandeng SMK Al Kaaffah.
Pertama-tama, bahan baku dari perusahaan Cina yang masih mentah, masuk unit perakitan. Unit tempat perakitan ini, memakai ruang belajar sekaligus ruang praktikum komputer dan elektro sekolah. Di unit perakitan ini, siswa-siswi nampak cekatan saat merakit hantaran daya, kabel listrik hingga mengeluarkan pijar cahaya.
Setelah proses perakitan selesai, seluruh lampu led masuk ruang uji coba. Di ruang uji coba, beberapa pelajar mulai melakukan tes ketahanan daya listrik. Termasuk, memainkan tombol remote lampu led yang bakal dijual bebas ke pasaran.
Beberapa lampu led yang lolos uji coba, diserahkan pada unit kerja quality control (QC). Mirip cara kerja produksi pabrikan besar, di unit QC, beberapa pelajar kembali memerisa kondisi lampu yang akan dikomersilkan. Setelah dilakukan penyempurnan, barulah lampu led siap jual, dikemas dalam kardus sesuai daya yang dihasilkan.
"Kita buat lampu led dengan kekuatan 3 watt, 5 watt, 7 dan 9 watt. Masing-masing punya harga berbeda-beda," terang Muhammad Soleh, Pengasuh SMK Al Kaaffah, Kamis (27/11/2014) siang.
Setelah proses packing selesai, seluruh lampu led buatan siswa pun siap dipasarkan. Sampai hari ini, sudah 3000 lampu led yang dipesan berbagai distributor lampu listrik dan sejumlah koperasi.
Dalam waktu dekat, pihak sekolah juga akan menyelesaikan pesanan sebanyak 25 ribu unit lampu led yang akan di pasok ke Bali dan Kalimantan.
"Setelah ini kita akan patenkan hasil cipta siswa. Kita beri nama Led Kaaff," ucap Gus Soleh, sapaan akrab pria yang punya hewan peliharaan berupa Harimau Bengala itu.
Terpisah, Maya Dian Rosita, Kepala Sekolah SMK Al Kaaffah, menerangkan, seluruh proses produksi pembuatan lampu led ramah lingkungan dan hemat energi, tidak menganggu proses belajar mengajar siswa. Hal itu dikarenakan proses pengerjaan pada jam ekstra kurikuler serta Sabtu dan Minggu, selepas siswa pulang sekolah.
"Saat ini sudah ready sekitar 3000 unit lampu led. Seluruhnya sudah dibeli beberapa distributor dan koperasi. Dalam waktu dekat, kita sudah siapkan 25 ribu unit karena sudah ada yang pesan," terangnya.
Masih kata Maya, ada reward bagi siswa-siswi yang teribat dalam proses produksi pembuatan lampu led. Selain uang saku, seluruh biaya sekolah digratiskan.
"Ada 56 siswa yang terlibat dalam pengerjaan lampu hemat energi dan ramah lingkungan yang kita buat. Satu lampu, ada garansinya setahun dengan harga bervariasi mulai Rp 75 ribu per satu unitnya. Cocok untuk rumah tangga, kalau lampu padam, lampu led ini bisa nyala langsung," ujarnya. [beritajatim]
Produksi Lampu Hemat Energi, SMK Industri Al Kaaffah Dipercaya Perusahaan Asal Tiongkok
Kemampuan siswa SMK untuk bersaing di
dunia industri kini semakin berkembang, Ngalamers. Salah satu contohnya
adalah apa yang dihasilkan para siswa SMK Industri Al Kaaffah Kepanjen,
Kabupaten Malang.
Puluhan siswa tersebut mampu memproduksi 25 ribu unit lampu LED Emergency hemat energi.
"Setelah 6 bulan diberikan pelatihan,
siswa kami saat ini mampu memproduksi Lampu LED Emergency yang hemat
energi," tutur Maya Dian Rosita, Kepala Sekolah SMK Industri Al Kaaffah
kepada rri.co.id, Kamis (27/11).
Kreasi LED Emergency ini membuat Maya bangga, terlebih saat ini lampu hemat energi kian dibutuhkan masyarakat.
Menurut Maya, saat ini Yayasan SMK Al
Kaaffah telah dipercaya perusahaan Wiselite asal Tiongkok untuk
memproduksi lampu hemat energi tersebut. Dengan total 56 siswa, saat ini
sudah memproduksi 3 ribu unit lampu.
"Siswa kita sebanyak 56 sudah dinilai
oleh pihak Wiselite dan dinyatakan sesuai dengan standart perusahaan,
sehingga kami dipercaya untuk memproduksi lampu berbahan baku dari china
tersebut," ujarnya.
Dikarenakan proses produksi lampu ini
dilakukan siswa sepulang dari sekolah dan pada hari libur, Maya
menegaskan, hal ini tidak akan mengganggu mata pelajaran siswa.
"Per-siswa mampu merakit satu unit lampu
dengan waktu 20 menit, mulai dari assembling, Quality Control hingga
Packing," ungkap Maya.
Dalam sebulan, para siswa tersebut ditargetkan mampu memproduksi 25 ribu unit lampu, Ngalamers.
"Kita sudah banyak pesanan dari
distributor dan koperasi, saat ini pesanan sudah mencapai 12 ribu unit
untuk di Jawa Timur saja, belum dari Propinsi Bali dan Sumatera,"
pungkasnya.
Selain hemat energi, LED Emergency
produksi siswa SMK Al Kaaffah mampu menyimpan energi lebih lama saat
pemadaman, efektif digunakan selama 4 jam dan penggunaan hingga 10 ribu
jam.
Prestasi Gemilang Pelajar SMK Ciptakan Lampu Led Hemat Energi
Malang restorasihukum.com - Meski masih duduk di
bangku kelas dua dan tiga, kreatifitas SMK AL Kaaffah patut di acngi
jempol. Mereka mampu membuat 3000 unit lampu led ramah lingkungan yang
hemat energi. Beberapa pelajar bahkan memperoleh pesanan lebih dari
25.000 unit lampu led buatannya yang akan di jual ke Bali dan
Kalimantan.
Dengan jumlah murid mencapai lima ratus siswa lebih, SMK Al Kaaffah berada di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang itu mempunyai tiga jurusan,yakni jurusan Elektro, Otomotif dan Jaringan Komputer.
Karena kedisiplinan, Berkarakter dan Mandiri dengan pemberian materi enterprenur sejak dini, membuat beberapa Perusahan bonafit menggandeng SMK Al Kaaffah, salah satunya adalah, PT Sharp Indonesia. Bukan hanya itu SMK Al Kaaffah juga memperoleh asembeling dari perusahaan Cina, Wislite.
Wislite, konsen dalam produksi massal lampu pijar. dengan bahan baku dan asembling dari Wislite itulah, para pelajar itu, berhak mengerjakan rakitan lampu led ramah lingkungan serta hemat energi.
Untuk bahan baku, pertama dari perusahaan Cina yang masih mentah,kemudian masuk unit perakitan. Unit tempat perakitan ini, memakai ruang belajar sekaligus ruang praktikum komputer dan elektro sekolah. Nampak di ruang itu siswi-siswi sangat cekatan saat merakit hantaran daya, kabel listrik hingga mengeluarkan pijar cahaya.
Seluruh lampu led masuk ruang uji coba.,setalah proses perakitan selesai. Diruang uji coba ini, beberapa pelajar mulai melakukan tes ketahanan daya listrik. Termasuk, memainkan tombol remote lampu led yang bakal dijual bebas ke pasaran.
Mirip cara kerja produksi pabrikan besar, di unit QC, beberapa pelajar kembali memerisa kondisi lampu yang akan dikomersilkan. Setelah dilakukan penyempurnan, barulah lampu led siap jual, dikemas dalam kardus sesuai daya yang dihasilkan.
Setelah proses packing selesai, seluruh lampu led buatan siswa pun siap dipasarkan. Sampai hari ini, sudah 3000 lampu led yang dipesan berbagai distributor lampu listrik dan sejumlah koperasi.
Muhammad Soleh, Pengasuh SMK Al Kaaffah,menerangkan pada restorasihukum bahwa mereka membuat lampu led dengan kekuatan 3 watt, 5 watt, 7 dan 9 watt. Masing-masing punya harga yang berbeda-beda.
Dalam waktu dekat, pihak sekolah akan menyelesaikan pesanan sebanyak 25 ribu unit lampu led yang akan di pasok ke Bali dan Kalimantan dan akan mepatenkan hasil dari siwanya tersebut.
Karena proses pengerjaan pada jam ekstra kurikuler serta Sabtu dan Minggu, selepas siswa pulang sekolah, Maya Dian Rosita, Kepala Sekolah SMK Al Kaaffah, menerangkan, seluruh proses produksi pembuatan lampu led ramah lingkungan dan hemat energi, tidak menganggu proses belajar mengajar siswa.
Masih kata Maya, ada reward bagi siswa-siswi yang teribat dalam proses produksi pembuatan lampu led. Selain uang saku, seluruh biaya sekolah digratiskan. Dan pada saat ini sudah ready sekitar 3000 unit lampu led. Seluruhnya sudah dibeli beberapa distributor dan koperasi. Dalam waktu dekat,sudah di siapkan 25 ribu unit karena sudah ada yang pesan.
Di ketahui ada 56 siswa yang terlibat dalam pengerjaan lampu hemat energi dan ramah lingkungan yang di buat tersebut.
Satu lampu, ada garansinya setahun dengan harga bervariasi mulai Rp 75 ribu per satu unitnya. Cocok untuk rumah tangga, kalau lampu padam, lampu led ini secara langsung bisa nyala. (red)
Dengan jumlah murid mencapai lima ratus siswa lebih, SMK Al Kaaffah berada di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang itu mempunyai tiga jurusan,yakni jurusan Elektro, Otomotif dan Jaringan Komputer.
Karena kedisiplinan, Berkarakter dan Mandiri dengan pemberian materi enterprenur sejak dini, membuat beberapa Perusahan bonafit menggandeng SMK Al Kaaffah, salah satunya adalah, PT Sharp Indonesia. Bukan hanya itu SMK Al Kaaffah juga memperoleh asembeling dari perusahaan Cina, Wislite.
Wislite, konsen dalam produksi massal lampu pijar. dengan bahan baku dan asembling dari Wislite itulah, para pelajar itu, berhak mengerjakan rakitan lampu led ramah lingkungan serta hemat energi.
Untuk bahan baku, pertama dari perusahaan Cina yang masih mentah,kemudian masuk unit perakitan. Unit tempat perakitan ini, memakai ruang belajar sekaligus ruang praktikum komputer dan elektro sekolah. Nampak di ruang itu siswi-siswi sangat cekatan saat merakit hantaran daya, kabel listrik hingga mengeluarkan pijar cahaya.
Seluruh lampu led masuk ruang uji coba.,setalah proses perakitan selesai. Diruang uji coba ini, beberapa pelajar mulai melakukan tes ketahanan daya listrik. Termasuk, memainkan tombol remote lampu led yang bakal dijual bebas ke pasaran.
Mirip cara kerja produksi pabrikan besar, di unit QC, beberapa pelajar kembali memerisa kondisi lampu yang akan dikomersilkan. Setelah dilakukan penyempurnan, barulah lampu led siap jual, dikemas dalam kardus sesuai daya yang dihasilkan.
Setelah proses packing selesai, seluruh lampu led buatan siswa pun siap dipasarkan. Sampai hari ini, sudah 3000 lampu led yang dipesan berbagai distributor lampu listrik dan sejumlah koperasi.
Muhammad Soleh, Pengasuh SMK Al Kaaffah,menerangkan pada restorasihukum bahwa mereka membuat lampu led dengan kekuatan 3 watt, 5 watt, 7 dan 9 watt. Masing-masing punya harga yang berbeda-beda.
Dalam waktu dekat, pihak sekolah akan menyelesaikan pesanan sebanyak 25 ribu unit lampu led yang akan di pasok ke Bali dan Kalimantan dan akan mepatenkan hasil dari siwanya tersebut.
Karena proses pengerjaan pada jam ekstra kurikuler serta Sabtu dan Minggu, selepas siswa pulang sekolah, Maya Dian Rosita, Kepala Sekolah SMK Al Kaaffah, menerangkan, seluruh proses produksi pembuatan lampu led ramah lingkungan dan hemat energi, tidak menganggu proses belajar mengajar siswa.
Masih kata Maya, ada reward bagi siswa-siswi yang teribat dalam proses produksi pembuatan lampu led. Selain uang saku, seluruh biaya sekolah digratiskan. Dan pada saat ini sudah ready sekitar 3000 unit lampu led. Seluruhnya sudah dibeli beberapa distributor dan koperasi. Dalam waktu dekat,sudah di siapkan 25 ribu unit karena sudah ada yang pesan.
Di ketahui ada 56 siswa yang terlibat dalam pengerjaan lampu hemat energi dan ramah lingkungan yang di buat tersebut.
Satu lampu, ada garansinya setahun dengan harga bervariasi mulai Rp 75 ribu per satu unitnya. Cocok untuk rumah tangga, kalau lampu padam, lampu led ini secara langsung bisa nyala. (red)
Siswa SMK Industri Al Kaaffah Produksi Lampu Led Hemat Energy
KBRN, Malang: Puluhan Siswa SMK
Industri Al Kaffah Kepanjen Kabupaten Malang mampu memproduksi 25 ribu
unit lampu Led Emergency yang hemat Energy. Temuan teknologi oleh siswa
ini tentunya mengundang apresiasi dari masyarakat di daerah setempat.
Kepala Sekolah SMK Industri La Kaffah Maya Dian Rosita mengaku bangga anak didiknya bisa kreatif menemukan lampu led emergency yang kini tengah dibutuhkan oleh masyarakat.
"Setelah 6 bulan diberikan
pelatihan, siswa kami saat ini mampu memproduksi Lampu Led Emergency
yag hemat energy," ungkap Kepala Sekolah SMK Industri Al Kaaffah
Kepanjen, Maya Dian Rosita kepada RRI, Kamis (27/11/2014).
Dijelaskan, Yayasan SMK Al Kaaffah dipercaya oleh perusahaan Wiselite asal china untuk memproduksi lampu tersebut.
"Siswa
kita sebanyak 56 sudah dinilai oleh pihak Wiselite dan dinyatakan
sesuai dengan standart perusahaan, sehingga kami dipercaya untuk
memproduksi lampu berbahan baku dari china tersebut," terangnya.
Saat ini lanjut Maya, 56 siswa itu sudah memproduksi 3 ribu unit yang sudah dipasarkan.
"Persiswa mampu merakit satu unit lampu dengan waktu 20 menit, mulai dari assembling, Quality Control hingga Packing," jelasnya.
Ditegaskan
pengerjaan produksi lampu itu dipastikan tidak akan mengganggu mata
pelajaran, sebab proses produksi dilakukan sepulang dari sekolah dan
pada hari libur. Kelebihan Lampu produksi kita itu hemat energy dan
mampu menyimpan energy lebih lama saat pemadaman karena jenis Led. Maya
Dian Rosita menambahkan, target dalam sebulan para siswa itu mampu
memproduksi 25 ribu unit .
"Kita sudah banyak
pesanan dari distributor dan koperasi, saat ini pesanan sudah mencapai
12 ribu unit untuk di Jawa Timur saja, belum dari Propinsi Bali dan
Sumatera," beber perempuan berparas cantik itu.
Maya
melanjutkan, lampu produksi siswa itu selain hemat energy juga efektif
digunakan selama 4 jam dan penggunaan mampu hingga 10 ribu jam.
(SP/Yus/BCS)
SUMBER:
- http://nasional.inilah.com/read/detail/2158064/hebat-pelajar-smk-ciptakan-lampu-led-hemat-energi#.VH4e48lKSSo
- http://halomalang.com/news/produksi-lampu-hemat-energi-smk-industri-al-kaaffah-dipercaya-perusahaan-asal-tiongkok
- http://restorasihukum.com/pendidikan/item/1111-prestasi-gemilang-pelajar-smk-ciptakan-lampu-led-hemat-energi
- http://rri.co.id/post/berita/122277/teknologi/siswa_smk_industri_al_kaaffah_produksi_lampu_led_hemat_energy.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar